PUISI

Adakah Damai untuk MEREKA  ?

(Mesir,Palestina,Syria) 

 


Merdeka damai dan kebebasan kata yang lama hilang
Yang mereka rasakan sekarang adalah ketakutan
Ya ketakutan demi ketakutan menghampiri jiwa
Jiwa yang suci tak berdosa dibantai dengan sengaja
 

Tak tahu apa yang  sebagian dari mereka inginkan
Kedamaian , kejayaan , dan kedigdayaan ?
Mengapa dengan cara tak mencerminkan kedamaian ?
Tak ada satupun dunia membela untuk mereka 

 

Hari demi hari dilalui dengan rasa mencekam
Di bawah langit yang kelabu penuh debu
Di hujani rudal diselingi dengan guntur yang menggelegar
Menghancurkan tanah yang damai penuh rasa cinta

Tak ada lagi tempat untuk berpijak
Saat tanah yang berkah ditanam dilema yang membara
Disirami darah segar sang pejuang sejati
Yang rela mati demi kedamaian sejati suatu hari nanti

Adakah Damai untuk mereka
Para saudara kita semua muslim seluruh dunia
Ingat mereka bagian dari kita
Sama serupa seperti kita ciptaan TUHAN yang maha kuasa

Janganlah menutup mata dari derita mereka
Satukan jiwa dan doa demi kedamaian mereka
Meski penguasa dunia tak  berpihak pada mereka
Tak sesemu janji penguasa yang berkata damai

Namun terus memasok balada yang nyata pada mereka
Seharusnya para penguasa dunia belajar pada mereka
Bagaimana menciptakan kedamaian di tengah gempuran senjata
Menghormati hak asasi dan demokrasi yang sejati

Dilandasi cinta pada TUHAN dan agama
Membuat mereka tabah menghadapi semua
Menuju kedamaian yang abadi di surga nanti
Yang di beri oleh  TUHANpemilik dunia dan akhiratnya

 

Adakah damai untuk mereka ?
Tentu saja ada kedamaian bagi mereka
Yang di hadiahkan Tuan atas keberhasilan
Memegang teguh kepercayaan pada kuasa Tuhan
Bukan pada kuasa penguasa dunia yang  semu semata


catatan : Puisi ini dibuat sekitar 5 tahun yang lalu , ketika Palestina membara , negeri - negeri  para nabi ini dibombardir hanya karena mereka ingin hidup dan mempertahankan negri mereka, tapi kejamnya politik , besarnya nafsu para penguasa dunia menyebabkan perang terjadi , bahkan hingga saat ini mereka masih menghadapi serangan yang tak berkesudahan.





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.